Senin, 31 Januari 2011

MIMBAR AGAMA KATOLIK BERTEMA “DIPANGGIL MENJADI AGEN PEMBAHARU”

Sebagai upaya melaksanakan tugas membimbing masyarakat khsusunya dalam bidang agama, maka Bimbingan Agama Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali melaksanakan suatu kegiatan pengisian ceramah di TVRI Denpasar pada hari Minggu, 23 Januari 2011. Dalam kesempatan ini materi ceramah yang disampaikan bertema “Dipanggil Menjadi Agen Pembaharu”.
Kisah pemanggilan murid-murid pertama menjadi inspirasi orang-orang Katolik yang dikenal dengan kaum biarawan/ti dan klerus. Dalam Gereja Katolik panggilan ini dimengerti sebagai dorongan hati yang lembut tetapi memiliki daya yang sangat kuat dari orang-orang terpanggil atau orang-orang yang menerima panggilan secara khusus.
Panggilan untuk menjalani kehidupan mambiara atau klerus adalah sebuah rahmat. Tidak ada kehidupan membiara yang langgeng dengan meniadakan rahmat. Adalah sebuah kemustahilan untuk menjalani kehidupan membiara dengan menutup diri terhadap adanya penyelenggaraan ilahi.
Dewasa ini dunia begitu gencar menyodorkan kepada manusia berbagai tawaran semisal kuasa, kenikmatan, egoisme, dan berbagai tawaran nilai yang justru menjerumuskan manusia pada dosa dan kematian kekal, tetapi kehidupan membiara dalam kesederhanaannya menampilkan sesuatu yang selalu berseberangan dengan kehidupan sekular. Ketika dunia terlena dan mabuk dalam kenikmatan seks bebas, kehidupan membiara justru mengedepankan nilai kemurnian. Manakala dunia ribut dan saling perang memperebutkan kuasa, kehidupan membiara justru mengangkat ke permukaan sebuah ketaatan total. Ketika orang-orang dunia sibuk mencari dan mengumpulkan harta kekayaan bagi dirinya sendiri, kehidupan membiara justru menekankan kemiskinan Injil. Sebab bagi orang-orang membiara, Sabda Tuhan Yesus, “… carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu…” (Bdk, Mat, 6:33) diyakini secara sangat kuat dan menjadi sebuah kesaksian. Pada tataran ini harus ditegaskan bahwa sebuah paradox selalu dikedepankan manakala kehidupan membiara dan kehidupan sekular saling bersua. Adanya kehidupan membiara merupakan tanda hadirnya Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia.
Panggilan menuntut jawaban. Allah memanggil orang yang dikehendaki-Nya, dan manusia yang dipanggil dituntut untuk menanggapi panggilan tersebut. Ketika manusia dewasa ini dihadapkan pada situasi kematian, bukan saja hanya kaum biarawan tetapi juga setiap orang Katolik dipanggil untuk membawa kehidupan bagi dunia. Manakala bencana alam baik karena murni faktor alam maupun karena ulah manusia merenggut banyak nyawa manusia dan dan memporak porandakan harta milik manusia, bukan saja hanya kaum biarawan, tetapi setiap orang Katolik dipanggil untuk menjadi pelestari lingkungan. Sebab alam adalah karunia Tuhan yang mesti dimanfaatkan secara tepat guna, dipelihara dan dilestarikan. (Bdk, Kej, 1:28) Ketika manusia terjerembab dalam penderitaan karena penindasan oleh yang kuat kepada yang lemah, karena ketidakadilan, egoisme dan keserakahan manusia, bukan saja hanya kaum biarawan, tetapi juga semua orang Katolik hendaknya menjadi pembawa damai manakala ada perselisihan, pembawa terang manakala ada kegelapan, pembawa sukacita manakala ada penderitaan, pembawa pengharapan manakala ada keputusasaan. Diatas semua itu, setiap orang Katolik baik biarawan maupun keluarga-keluarg Katolik dipanggil untuk menjadi AGEN PEMBAHARU.

Minggu, 30 Januari 2011

Pembinaan Disiplin Pegawai Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali

Wujud dari upaya peningkatan kualitas dari pegawai Kementerian Agama, maka pada hari Sabtu, 29 Januari 2011, bertempat di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali dengan mengundang seluruh Kabid, Pembimas, Kasi, Kasubbag dan pegawai Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali untuk melakukan pembinaan disiplin pegawai. Tidak hanya itu peserta juga berasal dari Balai Diklat Keagamaan Denpasar dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Bali.
Hadir dalam pembinaan ini sebagai undangan yaitu Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Bali, Rektor IHDN dan Kabag TU Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali. Bertindak sebagai narasumber yaitu Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Agama RI yaitu Bapak Dr.H.Mahsusi.
Acara ini diawali dengan sambutan dari Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Drs. IGAK Suthayasa, M.Si yang menyampaikan bahwa melalui disiplin maka pegawai akan mampu melakukan pelayanan prima sehingga akan meningkatkan kualitas baik kualitas pelayanan kepada masyarakat maupun kualitas kerukunan umat beragama.
Setelah itu pemaparan mengenai disiplin pegawai dan sosialisai Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai disampaikan oleh Kepala Biro Kepegawaian Bapak H. Mahsusi. Dalam kesempatan ini, beliau menyampaikan target dari menteri agama tahun 2011 yaitu adalah mewujudkan status Kementerian Agama menjadi Wajar Tanpa Pengecualian. Beliau juga memaparkan alasan dari dipilihnya tema dalan HAB ke 65 Kementerian Agama yaitu Kerja Keras, Kerja Cerdas, dan Kerja Ikhlas untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa di lingkungan Kementerian Agama bahwa tema ini diangkat untuk mendukung dari reformasi birokrasi.
Adapaun tujuan dari reformasi birokrasi mencakup tiga hal yaitu mengefektifkan struktur organisasi yang telah selama ini. Kedua yaitu tata kelola yang berkaitan dengan sistem operasional dari kelembagaan dan yang ketiga yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia dimana apakah sumber daya manusia yang memenuhi formasi dalam setiap penerimaan pegawai telah memenuhi kulifikasi yang diharapkan dan apakah telah sesuai dengan penempatan yang sesuai dan tepat.
Poin-poin penting inilah yang disampaikan bahwa betapa pentingnya disiplin untuk meningkatkan kualitas bukan hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Maksudnya adalah dengan disiplin dalam menerapkan aturan dalam penerimaan pegawai maka kita mampu memperoleh SDM yang memiliki kualifikasi yang tepat sehingga pada akhirnya akan meningkatkan pelayanan dari Kementerian Agama kepada masyarakat.

Ceramah Bertema Generasi Radiyah di RRI Denpasar

Sebagai upaya melaksanakan tugas membimbing masyarakat khsusunya dalam bidang agama, maka Bidang Bimbingan Agama Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali melalui Kepala Seksi Kepenghuluan dan Keluarga Sakinah Drs. H. Salim Syamlan, M.PdI melaksanakan suatu kegiatan pengisian ceramah di RRI Denpasar pada hari Jum’at tanggal 28 Januari 2011 pada pukul 05.00 Wita atau ba’da subuh.
Pada kesempatan ini, Bapak Salim Syamlan menyampaikan suatu tema yaitu Generasi Radiyah. Bagaimana ciri-ciri dari Generasi Radiyah yang diharapkan dimiliki oleh generasi muslim masa kini ini dipaparkan oleh beliau.
Adapaun ciri-ciri Generasi Radiyah yaitu pertama Yahya yaitu bahwa kita dalam hidup haruslah memiliki daya kreatifitas, memiliki wawasan, inovasi dan pandai bergaul. Sehingga kita mampu dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kehidupan sosialitas kita.
Kedua Kitab yang dimaksud dengan Kitab yaitu memiliki pegangan hidup berupa Al kitab dimana pada umat muslim yaitu Al Qur’an sehingga kita dapat istiqomah dalam hidup karena selalu dapat membentengi diri dengan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al Qur’an dalam menjalankan kehidupan.
Ketiga Al Hukmu adalah seorang generasi harus menguasai hukum baik hukum pidana, perdata maupun hokum positif. Sehingga mampu kita bertindak sesuai dengan aturan yang ada. Tidak bertindak semau kita sendiri.
Keempat Hananan yaitu generasi harus memiliki jiwa kasih sayang dan tolong menolong. Sehingga sikap toleransi dalam kehidupan bermasyarakat dapat terwujud yang mampu menimbulkan kerukunan.
Kelima Zakatan adalah generasi harus bersih aqidah dan imannya, dari hal-hal yang syirik. Dimaksdukan bahwa dengan bersih aqidah dan imannya agar generasi muslim kita tidak menyekutukan tuhan selain Allah SWT.
Keenam Taqiyan yaitu kita generasi penerus haruslah mampu untuk taqwa dan taat kepada Allah SWT dan berupaya untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT.
Ketujuh Barron yaitu generasi penerus harus berbuat baik kepada orang tua.
Ketujuh ciri inilah yang diharapkan mampu dimiliki oleh setiap generasi muslim masa kini sehingga mampu menciptakan generasi muslim yang soleh dan solehah.

Senin, 24 Januari 2011

Rapat Koordinasi Bidang Urusan Agama Hindu tahun 2011

Kegiatan Bidang Urusan Agama Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali tahun 2011 diawali dengan Rapat Koordinasi, Senin, 24 Januari2011 Pk. 09.00 wita, bertempat di Aula Kanwil Kementerian Agama Prov.Bali. Tujuan rapat tersebut adalah untuk menyamakan persepsi dalam melaksanakan kegiatan tahun 2011 dan evaluasi kegiatan tahun 2010. Peserta rapat terdiri dari Kasi Urusan Agama Hindu dan Koordinator Penyuluh Agama Hindu Kabupaten/Kota se-Bali serta seluruh karyawan dan karyawati Bidang Urusan Agama Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali. Acara dibuka oleh Drs. IGAK Suthayasa M.Si selaku Ka. Kanwil Kementerian Agama Prov. Bali. Dalam sambutannya, Bapak Ka. Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Drs. IGAK Suthayasa, M.Si mengatakan, “ Hendaknya disadari apapun kegiatan yang ada di Urusan Agama Hindu agar terus dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada umat karena corong dari pada pelayanan kepada umat adalah Bidang Urusan Agama Hindu”. “Program prioritas Kementerian Agama adalah meningkatkan kualitas kehidupan beragama di Bali, dimana saat ini sudah ada pergeseran nilai dan hanya berorientasi pada meteri semata” sambung Ka. Kanwil Drs. IGAK Suthayasa, M.Si.

Kamis, 20 Januari 2011

HAB berjalan lancar, Kantor Kemenag Kab. Karangasem Gelar Syukuran

Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-65  meninggalkan kesan yang mendalam bagi Kantor Kemenag Kab. Karangasem. Di bawah kepemimpinan Ibu Komang Sri Marheni, Kantor Kemenag Kab. Karangasem mampu meraih banyak prestasi yang membanggakan. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerjasama yang baik dari segenap keluarga besar Kantor Kemenag Kab. Karangasem. Atas berbagai prestasi yang diraih selama ini, Kantor Kemenag Kab. Karangasem menggelar acara syukuran dalam rangka HAB ke-65 Kementerian Agama Republik Indonesia pada tanggal 20 Januari 2011. Acara ini digelar dengan penuh kesederhanaan dan kekeluargaan di Aula MTsN Amalpura dengan dihadiri oleh Pejabat Struktural maupun Fungsional, Kepala Sekolah, Pengawas, Guru, dan Staf Pelaksana di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kab. Karangasem.
Dalam kesempatan ini, Kepala SubBag Tata Usaha Kantor Kemenag Kab. Karangasem selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa dalam perayaan HAB ke-65 Kementerian Agama Tahun 2011, Kementerian Agama Kab. Karangasem meraih berbagai penghargaan seperti Juara 1 Voly Putra, Juara 2 Lomba tarik tambang, Juara 3 Tenis meja dan berbagai prestasi lainnya. Keberhasilan ini perlu disyukuri dan harus dipertahankan. “Keberhasilan ini adalah keberhasilan kita semua, mari kita tingkatkan dan pertahankan!”, kata Kasubbag TU dalam sambutannya.
Terkait dengan Reformasi Birokrasi, Ibu Kepala Kantor Kemenag Kab. Karangasem menyampaikan bahwa ke depan PNS harus menyadari perannya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat. “PNS harus melayani bukan dilayani”, serunya. Perlu dilakukan upaya yang serius untuk membangun citra PNS yang selama ini ditengarai sebagai sarangnya KKN, malas, dan tidak disiplin. Untuk itu Kantor Kemenag Kab. Karangasem berupaya meningkatkan kedisiplinan pegawai, salah satunya dengan penggunaan absensi sidik jari. Dengan penggunaan teknologi ini diharapkan mampu menekan ketidakhadiran pegawai.  Demikian disampaikan oleh Ibu Kepala Kantor Kemenag Kab. Karangasem dalam pengarahannya.
Dalam kesempatan yang baik itu, Kepala Kantor Kemenag Kab. Karangasem juga menyampaikan terimakasih atas sumbangsih yang telah diberikan dan kerjasama yang ditunjukkan segenap keluarga besar Kementerian Agama Kab. Karangasem dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Beliau berharap keadaan ini tetap dijaga dan ditingkatkan.
Terkait dengan Reformasi Birokrasi, Ibu Kepala Kantor Kemenag Kab. Karangasem menyampaikan bahwa ke depan PNS harus menyadari perannya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat. “PNS harus melayani bukan dilayani”, serunya. Perlu dilakukan upaya yang serius untuk membangun citra PNS yang selama ini ditengarai sebagai sarangnya KKN, malas, dan tidak disiplin. Untuk itu Kantor Kemenag Kab. Karangasem berupaya meningkatkan kedisiplinan pegawai, salah satunya dengan penggunaan absensi sidik jari. Dengan penggunaan teknologi ini diharapkan mampu menekan ketidakhadiran pegawai.  Demikian disampaikan oleh Ibu Kepala Kantor Kemenag Kab. Karangasem dalam pengarahannya.
Dalam kesempatan yang baik itu, Kepala Kantor Kemenag Kab. Karangasem juga menyampaikan terimakasih atas sumbangsih yang telah diberikan dan kerjasama yang ditunjukkan segenap keluarga besar Kementerian Agama Kab. Karangasem dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Beliau berharap keadaan ini tetap dijaga dan ditingkatkan.
Dalam acara ini juga dilaksanakan penyerahan penghargaan kepada pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada Kantor Kemenag Kab. Karangasem dalam bentuk penganugrahan Satya Lencana. Disamping itu juga diserahkan piala kepada pengawas dan penyuluh berprestasi serta anak-anak berprestasi yang meraih juara dalam Jambore Lintas Agama.
Acara syukuran ini berlangsung dengan lancar, penuh dengan suasana kekeluargaan dan keceriaan. Semoga kondisi ini terpelihara dengan baik sehingga kedepan Kementerian Agama Kab. Karangasem mampu meningkatkan pelayanan dan citranya di tengah masyarakat.

Senin, 17 Januari 2011

Pembinaan Mental Napi Oleh Urusan Agama Hindu Jembrana


Pembinaan di rumah tahanan sesungguhnya bukan program baru yang dilaksanakan oleh Seksi Urusan Agama Hindu Kemeterian Agama Kabupaten Jembrana. Pelaksanaan pembinaan di rumah tahanan setidaknya bisa meningkatkan mental para napi agar nantinya setelah kembali ke masyarakat mereka tidak akan mengulang lagi perbuatan-perbuatan melanggar hukum, dan bisa bergaul di masyarakat sehingga warga masyarakatpun bisa menerima kembali mantan napi. Di sisi lain, pembinaan napi bisa memberikan pencerahan dan kemanantapan bhatin para napi agar bisa menjalankan hidup di rumah tahanan dengan tegar.
Di awal tahun 2011, Seksi Urusan Agama Hindu telah melaksanakan pembinaan mental pada hari Selasa, tanggal 11 Januari 2011, bertempat di aula rumah tahanan Negara. Narasumber pembinaan mental langsung diberikan I Gusti Komang Budi Santika, S.Ag (Kepala Seksi Ura) dan I Gusti Putu Arsa Suwindana, S.Ag (Penyuluh Agama Hindu) serta di dampingi oleh staf publikasi kegiatan Urusan Agama Hindu.
Antusias para napi sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan pembinaan sampai akhir. Kedatangan  pembina dari Kementerian Agama disambut dengan hangat karena mereka membutuhkan orang-orang yang peduli dan perhatian. Para napi banyak yang sharing terkait dengan masalah agama dan masalah yang mereka hadapi guna membantu membangun mental yang lebih baik ke depan.
Selanjutnya, pembinaan para napi akan diberikan secara kontinyu sekali sebulan pada hari tilem. Kegiatan rencananya diawali dengan persembahyangan bersama para napi dan dilanjutkan dengan pembinaan yang diisi langsung oleh penyuluh agama Hindu dan Kasi Urusan Agama Hindu.

Rapat Koordinasi Bidang Pendidikan Agama Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali

Mengawali Tahun Anggaran 2011, Kepala Bidang Pendidikan Agama Hindu  Provinsi Bali Drs I Gusti Komang Sumberjana, MM, melaksanakan Rapat Koordinasi dengan pelaku-pelaku Pendidikan Agama Hindu. Rapat yang dilaksanakan di Aula Kanwil Kementerian Agama Prov. Bali dihadiri para Kasi Pendidikan Agama Ka./Kota Se-Bali, POKJAWAS (Kelompok Kerja Pengawas), MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Tk. SMP, SMA/K dan KKG (Kelompok Kerja Guru) Kab./Kota Sebali.

Rapat ini bertujuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas, fungsi serta anggaran yang telah teralokasi dalam  DIPA  TA 2011, DIPA TA 2011 yang telah dibagikan tanggal 6 Januari 2011 oleh bagian Perencanaan, Keuangan dan IKN, disampaikan secara transparansi di hadapan mitra Kementerian Agama Prov. Bali. Adapun Program Pendidkan Agama Hindu TA 2011 terkelompok pada kegiatan-kegiatan; Pembinaan Pendidikan/ lembaga, penyelenggaraan pemilihan/ Lomba, Pameran, Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan, Koordinasi dan Monitoring serta Bantuan Block Grant. senilai 3.509.489.000,- (Tiga Milyard Lima ratus sembilan juta empat ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah).

Dalam Kesempatan ini, Ka.Kanwil Kementerian Agama Prov. Bali Drs. IGAK Suthayasa. M.Si menaruh harapan besar kepada peserta rapat koordinasi, mengingat Pendidikan Agama merupakan penanaman moral dan mental dalam menghadapai iptek dan globalisasi, sehingga pendidikan  agama diibaratkan imunisasi bagi siswa didik.  Untuk itu beliau juga mengajak untuk senantiasa bersinergi meningkatkan kualitas pendidikan melalui kerjasama dan komitmen. 

Hal ini dapat dimulai dengan validasi data pendidikan baik siswa, guru, pengawas, sehingga rekrutmen pengawas dan guru  formasinya dapat dipersiapkan dengan akurat.  Lebih lanjut Ka.Kanwil Kemenag Prov. Bali dalam pelaksanaan kegiatan hendaknya jangan mengabaikan jadwal kegiatan agar kegiatan dapat berjalan terarah serta dapat diselesaikan dalam waktu yang telah direncanakan,  dengan tertib administrasi, Tertib pelaksanaan dan Tertib Pelaporan, sehingga akan dapat dievaluasi dengan baik,  baik hasil, hambatan serta solusinya.  

Lebih jauh lagi beliau berkelakar agar jangan lembaga-lembaga yang telah difasilitasi ibaratkan ”Antara Ada dan Tiada” ada wadah namun tidak ada kegitan bahkan tidak dapat dipertanggungjawabkan.  Sesuai komitmen hendaknya dapat berfungsi dengan baik serta dapat memberikan Kontribusi dalam pembangunan.

Rapat koordinasi Program Pendidikan Hindu 2011 dilanjutkan Kepala Bidang Pendidikan Agama Hindu beserta 4 kasi lainnya. Drs I Gusti Komang Sumberjana, MM dalam kesempatan tersebut menambahkan apa yang menjadi moto Kementerian Agama yakni, ”Kerja Keras, Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas”  memotipasi para Pengawas dan  dan guru, sementara para kasi lainnya membahas permasalahan yang ada serta penyamaan persepsi dari berbagai permasalah yang ada.

Dari rapat koordinasikan tersebut beberapa masalah yang menjadi usulan  yakni; A. Perencanaan meliputi: 1)Perlengkapan Administrasi (Kurukulum, Analisa standarisai kompetensi & Kompetensi Dasar, Program Pembelajaran, Silabus, Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), Perangkat Evaluasi dan Kreteria ketuntasan Minimal; 2) mempersiapkan sarana dan prassarana dalam arti sempit.  B. Proses Pembelajaran meliputi: 1) metode pembelajaran, model pembelajaran, strategi pembelajaran,  2) alat peraga; 3) buku materi 4) pembahasan masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran.  C. Evaluasi meliputi manfaat perangkat Evaluasi penggunaan variasi model-model evaluasi.

Sedangkan Program Kerja yang diusulkan A.Program Jangka Pendek; Melaksanakan kegiatan KKG/ MGMP/ POKJAWAS  secara berkala, Melaksanakan Work shop, seminar tentang metodelogi dan model pembelajaran berkala serta penyusunan evaluasi yang memadai.   Semwentara yang menjadi Program Jangka Menengah; Mengadakan kegiatan orientasi tentang paradigma pendidikan khususnya dalam pendidikan agama, Mengadakan kegiatan Tirta Yatra, menyusun Materi Ajar sesuai standar BNSP dan Mengadakan Evaluasi terhadap kurikulum yang sedang berlaku.

Rabu, 12 Januari 2011

DESA BINAAN BIMAS ISLAM

Denpasar, 6/1 (BIPH) Pada tahun 2010 kemarin Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam meluncurkan program Desa Binaan yang bertujuan sebagai sentra pembinaan umat dan juga untuk meningkatkan taraf kehidupan perekonomian di daerah pedesaan. Program ini adalah langkah awal yang dilakukan oleh Kementerian Agama yang dilaksanakan di 8 Provinsi.
Provinsi Bali merupakan salah satu Provinsi yang dipilih oleh Dirjen Bimas Islam yang digunakan sebagai salah satu pilot project pelaksanaan kegiatan dimaksud. Dimana diharapkan apabila program ini berhasil kedepannya program desa binaan ini dapat di laksanakan di seluruh Indonesia.
Bantuan Desa Binaan Bimbingan Masyarakat Islam terdiri dari 16 program yaitu:
  1. Bantuan Modal Usaha Kelompok Pra Sakinah
  2. Bantuan Penyelenggaraan Kegiatan HBI pada Masyarakat
  3. Bantuan Pembangunan/Rehab Masjid
  4. Bantuan Pembangunan/Rehab Musholla
  5. Bantuan Pembinaan Majelis Ta’lin
  6. Bantuan Guru Ngaji Tradisional
  7. Bantuan Modal Usaha Fakir Miskin untuk Daerah Terpencil
  8. Bantuan Biaya Kursus Keterampilan Fakir Miskin
  9. Bantuan Pengadaan Alat Sholat
  10. Bantuan Operasional Lembaga Pengelolaan Anak Yatim Piatu
  11. Bantuan Modal Usaha dan Pengembangan Potens Diri bagi Korban Bencana Alam
  12. Bantuan Modal Usaha Wirausaha Fakir Miskin
  13. Bantuan Sertifikasi Halal Bagi Pengusaha Kecil
  14. Bantuan LP2A Percontohan
  15. Bantuan Pemanfaatan Tanah Wakaf
  16. Bantuan Sertifikasi Tanah Wakaf
Desa Tegallinggah Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng merupakan desa binaan yang ditunjuk dengan surat Keputusan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali Nomor 200 Tahun 2010 tanggal 29 Maret 2010. dan pada tanggal 28 – 29 September 2010 telah dilakukan survey oleh Tim Dirjen Bimas Islam yang bertujuan untuk mengecek lokasi desa binaan dan survey kebenaran kelompok yang dituju.
Pembukaan dan Penandatanganan Prasasti Desa Binaan oleh Bapak Rohadi Abdul Fatah selaku Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah telah dilakukan pada tanggal 30 Nopember 2010 bertempat di Hotel Singaraja Indah. Ini merupakan langkah pembuka dimulainya proyek bantuan desa binaan di Provinsi Bali yang dilanjutkan dengan Pembukaan secara Nasional Bantuan desa Binaan Bimas Islam di Yogya pada tanggal 14 Desember 2010.
Bantuan desa binaan keluarga sakinah ini sudah diterima kelompok masyarakat dan atau perorangan desa Tegal Linggah rata-rata pada bulan Desember 2010. dan untuk mengetahui perkembangan bantuan yang telah diberikan maka dilakukan evaluasi setiap 6 bulan sekali oleh Dirjen Bimas Islam melalui Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali.

Kementerian Agama Ikut Serta Dalam One Billion Indonesian Trees for the World

Berdasarkan surat Menteri Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia nomor: B-182/MENKO/KESRA/IX/2010 tanggal 17 September 2010 perihal Penanaman Satu Milyar Pohon untuk Dunia (One Billion Indonesian Trees for the World)/OBIT, bahwa Indonesia melaksanakan Kegiatan Penanaman Satu Milyar Pohon untuk Dunia yang dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2010 s.d 31 Januari 2011. Kegiatan dimaksud pada hakekatnya merupakan kegiatan penanaman secara nasional yang dilaksanakan oleh sektor kehutanan dan sector di luar kehutanan serta gerakan moral masyarakt.
Menanggapi surat tersebut, maka Kementerian Agama Republik Indonesia dari lingkungan pusat hingga daerah diharapkan ikut menyukseskan kegiatan tersebut. Wujud nyata yang dilakukan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali yaitu sudah dilaksanakan dari kegiatan JAMPELA (Jambore Pelajar Lintas Agama) bulan Juli 2010 lalu dimana Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, Kabid dan Pembimas serta seluruh pelajar peserta Jampela melakukan kegiatan penanaman Pohon Bakau didaerah Serangan, Denpasar.
Tidak berhenti sampai disitu saja kegiatan lain untuk menyukseskan Kegiatan Penanaman Satu Milyar Pohon Untuk Dunia ini juga dalam rangkaian menyambut HAB ke 65 tahun 2011 pada bulan Desember 2010 lalu dengan melakukan kegiatan lomba kebersihan lingkungan kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Bali dimana Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali sangat menekankan terhadap penghijauan dilingkungan unit kerja masing-masing. Oleh karena itu, pada lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali pun ikut mengalami perubahan dengan penghijauan dilingkungan Kantor juga di setiap unit kerja masing-masing. Sehingga nuansa seimbang antara manusia dengan lingkungan dapat terjalin.
Masih dalam rangkaian menyambut HAB ke 65 tahun 2011, seluruh pegawai Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali dan Kota Denpasar pada tanggal 30 Desember 2010 melakukan kegiatan penanaman 90 tunas pohon kelapa yang ditanam di lingkungan Pura Dalem Serangan Denpasar. Kementerian Agama Provinsi Bali sangat mendukung kegiatan Penanaman Satu Milyar Pohon Untuk Dunia demi menjaga keseimbangan hidup antara manusia dan lingkungan dimana lingkungan merupakan warisan yang akan diberikan dan dinikmati oleh generasi penerus kita. Sehingga perlu lah sejak dini kita lakukan pelestarian terhadap lingkungan hidup agar dapat kita menjalani hidup selaras dan seimbang dengan lingkungan.

Jumat, 07 Januari 2011

Sarasehan Siwaratri

Hari Amal Bhakti (HAB) ke-65 Kementerian Agama Prov. Bali jatuh pada Senin (03/01/2011) bertepatan dengan hari Siwaratri. Kegiatan di awal tahun 2011 ini dimulai dengan Sarasehan Siwaratri yang diikuti oleh karyawan dan karyawati Kanwil Kemenag Prov. Bali, Kemenag Kab. Tabanan, Kemenag Kab. Badung, Kemenag Kab. Gianyar dan Kemenag Kota Denpasar yang beragama Hindu. Selain itu, dihadiri juga oleh Bapak Walikota dan Sekretaris Daerah Kota Denpasar.
Tepat pukul 18.00 wita, sebelum menghaturkan sembah bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karyawan dan karyawati diberikan Dharma Wacana dengan tema “Siwaratri Sebagai Pendakian Spiritual” yang dibawakan oleh Ida Pedanda Gde Made Gunung, Gria Purnawati Blahbatuh-Gianyar. Dalam dharma wecana, Ida Pedanda mengatakan “Di hari Siwaratri ini kita sebagai umat beragama hendaknya kembali kepada Sang Pencipta, merenung tentang kehidupan, berjanji akan merubah sikap yang tidak baik menjadi lebih baik lagi”. Dharma wecana berlangsung sekitar 90 menit, kemudian dilanjutkan dengan persembahyangan bersama dimulai pk. 19.30 wita yang dipuput oleh Ida Pedanda Putraka Timbul, Gria Timbul Denpasar. Kegiatan selanjutnya Dharma Tula, yang dibawakan oleh Drs. IGAK Suthayasa,M.Si selaku Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali. Tepat pukul 24.00 wita kembali dilaksanakan persembahyangan yang dipuput oleh pemangku di Pura Jagatnatha.

Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-65, 3 Januari 2011

Peringatan Hari Ulang Tahun atau Hari Amal Bakti (HAB) ke-65 Kementerian Agama yang jatuh setiap tahun, tanggal 3 Januari merupakan momentum napak tilas historis yang sangat baik untuk semakin memperteguh komitmen dan integritas seluruh aparatur terhadap tugas-tugas yang diembannya, sekaligus mengevaluasi dan menyiapkan institusi ini dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Peringatan HAB ke 65 di Provinsi Bali dilaksanakan Upacara Bendera yang dipusatkan di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Rabu 5 Januari 2011. Hal ini dikarenakan diBali merayakan hari raya Siwa Ratri pada tanggal 3 dan 4 Januari 2011. sehingga untuk pelaksanaan HAB ke 65 Kementerian Agama di Provinsi Bali baru dapat diadakan pada tanggal 5 Januari 2011. Dimana dalam pelaksanaan HAB ke 65 tahun 2011 ini, bertindak sebagai tuan rumah adalah Kota Denpasar. Seluruh jajaran Kementerian Provinsi Bali, hadir selaku peserta upacara yang berjumlah tak kurang dari 6.000 orang. Unsur Muspida dan Pejabat pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kota Denpasar turut hadir selaku undangan dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, bertindak selaku Pembina Upacara, dan membacakan Sambutan Menteri Agama RI, H. Suryadharma Ali.
Berbagai kegiatan yang dilakukan dalam menyambut HAB ke 65 Kementerian Agama seperti; kegiatan Bakti Sosial di Yayasan Sanatana Dharma dan Yayasan Dana Punia, Buleleng, Kegiatan Donor darah yang diikuti 112 orang, Persembahyangan bersama di pura Agung Jagatnatha, Denpasar, PORWIL (Pekan Olah raga Wilayah) yang dipusatkan di lapangan Lumintang, Denpasar, Ziarah di Taman Makan Pahlawan Pancaka Tirta, Tabanan, dan Penanaman 90 Pohon Perindang di Pura Dalem Serangan. Upacara yang dalam tahun ini dipusatkan di Lapangan Puputan Badung, Denpasar dan Acara Syukuran diKanwil Kemenag Prov. Bali.
Dirgahayu Kementerian Agama ke-65, 3 Januari 2011, semoga dapat mewujudkan bangsa yang bekerja keras, bekerja cerdas, dan bangsa yang bekerja ikhlas,
KERJA KERAS, KERJA CERDAS, DAN KERJA IKHLAS”

Minggu, 02 Januari 2011

Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Tanam 90 Pohon Sambut HAB Ke-65

Sebagai wujud kepedulian Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali terhadap dampak perubahan Global Warming, maka dalam rangka menyambut HAB ke 65 Kementerian Agama melakukan kegiatan menanam pohon perindang untuk tempat ibadah. Bertempat di Pura Dalem Sakenan Serangan, Denpasar seluruh pegawai di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali dan Kementerian Agama Kabupaten Kota Denpasar melakukan gerakan menanam pohon.
Rencananya penanaman di mulai pukul 07.00, tapi karena hujan cukup deras, kegiatan sedikit diundur sehingga dimulai pukul 07.30 yang diawali dengan sedikit pengarahan oleh Bapak Drs. IGAK Suthayasa, M.Si selaku Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Bali sehingga pada pukul 07.30 Wita acara baru dimulai yang dibuka oleh KABAG TU Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, Drs. H. Syamsul Bahri, M.PdI dan dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Drs. IGAK Suthayasa, M.Si dan didampingi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar, IB Made Oka Yusa Manuaba, SH.
Pohon kelapa sejumlah 90 batang ditanam dalam kegiatan kali ini yang terdiri dari 25 batang ditanam didalam lingkungan Pura Dalem Sakenan Serangan dan 65 batang lagi ditanam diluar lingkungan Pura. Selain penanaman pohon, dilaksanakan juga kerja bakti memangkas rumput maupun tanaman yang sudah mulai rimbun akibat musim hujan yang sedang terjadi saat ini. Kemudian dilanjutkan dengan membersihkan sampah-sampah baik sampah dedaunan, maupun sampah-sampah plastik yang ada di sekitar Pura Sakenan.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Kementerian Agama Provinsi Bali untuk peduli terhadap lingkungan. Bukan hanya menjaga hubungan dengan Tuhan dan masyarakat tetapi juga bagaimana menjaga hubungan baik dengan lingkungan dan alam. Sehingga diharapkan seluruh pegawai dilingkungan Kementerian Agama RI umunya dan Kementerian Agama Provinsi Bali khsusnya dapat seimbang dalam menjalankan kehidupannya.